Penasaran dengan apa itu web development? Di era digital seperti sekarang, semakin banyak individu, organisasi, dan bisnis yang ingin memperlihatkan keberadaan mereka di dunia maya. Salah satu cara yang paling efektif adalah melalui pembuatan dan pengelolaan situs web. Namun, untuk berhasil dalam hal ini, pengetahuan tentang web development sangatlah penting.
Tingginya permintaan akan keterampilan dalam pembuatan website telah membuat profesi sebagai web web developer semakin diminati. Oleh karena itu, bagi seseorang yang tertarik untuk menekuni bidang ini, memahami konsep dasar dan teknik dalam pembuatan website sangatlah penting. Lalu, apa itu web development dan cara kerjanya? Yuk simak penjelasannya disini!
Apa itu Web Development?
Apa itu web development? Melansir dari Geeks for Geeks, web development merujuk pada rangkaian kegiatan yang meliputi pembuatan, pengembangan, serta pemeliharaan situs web. Proses ini melibatkan berbagai aspek, seperti desain web, pengembangan konten, scripting di sisi klien/server, dan konfigurasi keamanan jaringan.
Secara umum, web development melibatkan semua tindakan dan perubahan yang diperlukan untuk membangun, merawat, dan mengelola situs web. Hal ini bertujuan untuk memastikan kinerja, pengalaman pengguna, dan kecepatan situs yang optimal.
Profesional yang bertanggung jawab atas proses ini dikenal sebagai web developer. Mereka menggunakan berbagai bahasa pemrograman sesuai dengan tugas dan platform yang mereka hadapi dalam membangun situs web.
Jadi, pada dasarnya, apa itu web development? Secara sederhana, web development merujuk pada rangkaian layanan yang mencakup pembuatan, pemeliharaan, dan peningkatan situs web agar dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Dalam konteks industri, web development memiliki peran yang sangat penting dalam memperkenalkan serta mempromosikan produk dan layanan kepada calon pelanggan. Ini memudahkan audiens target untuk mengenalinya, dan memberikan nilai tambah bagi produk tersebut.
Baca juga: 17+ Aplikasi Membuat Website Profesional dan Terbaik
Konsep Dasar Web Development
Untuk menjadi seorang web developer yang profesional, memahami konsep dasar dalam web development sangatlah penting. Setidaknya, terdapat tiga aspek yang dianggap sangat penting dalam dunia web development, seperti:
1. HTML
HTML adalah bahasa markup yang digunakan untuk membuat struktur dan mengatur konten pada halaman web. Bahasa ini memungkinkan penyusunan instruksi dan elemen-elemen beragam dalam sebuah halaman web, termasuk paragraf, bagian, judul, navigasi, dan lain-lain.
HTML beroperasi dengan menggunakan tag, di mana tag HTML akan menjadi kata kunci yang memberi tahu peramban untuk menampilkan informasi pada halaman, seperti gambar, teks, dan video.
2. CSS (Cascading Style Sheets)
Jika HTML bertanggung jawab atas struktur halaman web, CSS adalah bahasa style sheet yang mempercantik tampilannya. CSS memungkinkan pengaturan warna, jenis font, margin, dan banyak lagi.
Desain yang menarik pada sebuah situs web dapat meningkatkan pengalaman pengguna dan membuat pengunjung lebih tertarik untuk menjelajahi situs tersebut. CSS membantu situs web untuk terlihat konsisten dan profesional. Selain itu, CSS juga digunakan untuk membuat situs web kompatibel dengan berbagai perangkat.
3. JavaScript
Jika HTML adalah bahasa markup dan CSS adalah bahasa style sheet, JavaScript merupakan bahasa pemrograman yang memungkinkan interaktivitas pada halaman web. JavaScript adalah bahasa pemrograman berorientasi objek yang dirancang khusus untuk pengembangan web.
Dengan JavaScript, halaman web dapat menjadi lebih interaktif, seperti memungkinkan pengguna untuk mengisi formulir, mendaftar, atau berpartisipasi dalam event tertentu.
Jenis-Jenis Web Development
Setelah memahami apa itu web development dan konsep dasar web development. Anda juga perlu tahu jenis-jenis. Berikut adalah penjelasan lengkapnya terkait jenis-jenis web development:
1. Front End Development
Seorang Front End Development bertanggung jawab untuk membuat antarmuka tampilan grafis atau yang dikenal sebagai UI. Tugas ini penting untuk mencapai tujuan bisnis dalam pembuatan situs, sehingga jenis web development ini memiliki peran yang signifikan bagi pengusaha.
2. Back End Development
Pada Back End Development, seorang web developer bertanggung jawab untuk mengelola program, server, dan software situs untuk memastikan semua fitur berjalan dengan baik. Tugas ini dilakukan, mulai dari sistem operasi, basis data, API, hingga server.
3. Full Stack Development
Dalam Full Stack Development, seorang developer berada di antara front-end dan back-end. Seorang Full stack developer bertanggung jawab dalam pembuatan situs web dan perangkat lunak dari tahap awal hingga akhir pengembangan. Peran seorang Full stack developer sangat komprehensif karena membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang pemrograman.
4. Website Development
Jenis web development adalah website development. Ini adalah praktik yang dilakukan oleh seorang web developer. Ini melibatkan pengembangan front end, back end, dan full stack. Sesuai namanya, seorang website developer merancang situs web untuk mencapai tampilan dan fungsi yang optimal.
5. Embedded Development
Embedded Development adalah pengembangan pada berbagai jenis perangkat keras. Contohnya adalah teknologi Bluetooth dan asisten virtual pada perangkat. Dalam pengembangannya, diperlukan berbagai keterampilan, termasuk bahasa pemrograman seperti C++ dan Python.
6. Mobile Development
Aplikasi mobile mempunyai proses operasional yang berbeda dari situs web dan software. Oleh karena itu, pengembangan mobile adalah solusinya karena melibatkan praktik pengembangan aplikasi untuk smartphone atau tablet.
Seorang mobile developer harus menguasai Application Programming Interface (API), sehingga dapat mengakses data dari platform lain untuk ditampilkan pada aplikasi mobile.
Baca juga: Cara Membuat Website Gratis Lewat HP Praktis untuk Pemula
7. Desktop Development
Desktop Development melibatkan praktik-praktik yang dilakukan oleh para pengembang untuk menciptakan aplikasi yang berjalan secara lokal di komputer atau perangkat desktop. Beberapa aplikasi hasil karya pengembang aplikasi desktop yang mungkin sudah Anda kenal termasuk Microsoft Office, Adobe Photoshop dan Corel Draw.
8. Game Development
Game development melibatkan proses penulisan kode untuk menciptakan video game. Kemampuan yang diperlukan oleh game developer sering kali tumpang tindih dengan mobile development, karena sebagian besar video game juga dapat dioperasikan di smartphone. Perbedaan utamanya adalah Game Development harus memiliki keterampilan dalam bahasa pemrograman C++, karena mayoritas permainan dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman ini.
9. Security Development
Security Development melibatkan proses pembuatan sistem keamanan untuk software dan situs web. Seorang security developer umumnya melakukan tindakan “hacker” yang bersifat etis. Contohnya, mereka mengeksplorasi situs web untuk menemukan kesalahan (error) dan juga membangun sistem untuk mendeteksi serta memperbaiki risiko keamanan.
Proses Kerja Web Development
Setelah memahami apa itu web development, termasuk konsep dasar dan jenis-jenisnya, langkah selanjutnya adalah memahami bagaimana proses kerjanya. Berikut adalah penjelasan tentang proses kerja web development yang dilansir dari XB Software:
1. Pengumpulan informasi
Tahapan awal adalah mengumpulkan semua informasi yang diperlukan untuk merancang website. Sebagai web developer, penting untuk mendalami kebutuhan bisnis. Lakukan analisis tentang kebutuhan perusahaan dan pahami tujuan dari pembuatan website tersebut. Tim development harus mempertimbangkan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Perencanaan (planning)
Informasi yang telah dikumpulkan akan digunakan untuk membuat rencana yang detail. Di tahap ini, web developer akan merancang sitemap. Sitemap adalah daftar semua halaman penting dari suatu website. Sitemap akan menjelaskan konten apa yang akan ada di website dan membantu memahami struktur navigasi.
Saat merencanakan, penting juga untuk memastikan bahwa navigasi website di susun sesederhana mungkin untuk memudahkan pengalaman pengguna. Selain itu, web developer juga harus mempertimbangkan target audiens, termasuk usia, minat, dan kebiasaan mereka. Memahami hal ini akan membantu dalam menentukan desain yang sesuai untuk website.
3. Tampilan
Pada tahap desain, tim biasanya membuat satu atau lebih prototype untuk website. Prototype ini merupakan pendekatan awal dari desain, memberikan gambaran kasar tentang bagaimana website akan terlihat.
Selama tahap desain, fokus juga di berikan pada tata letak. Tujuan utama tata letak adalah menyajikan informasi secara terstruktur, memvisualisasikan konten, dan menunjukkan fungsi dasar. Hal-hal yang harus di pertimbangkan dalam tata letak meliputi gambar, warna, logo, dan memastikan website mencerminkan identitas bisnis secara keseluruhan.
Setelah desain selesai, desain tersebut akan di nilai oleh para pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan akan memberikan tinjauan terhadap desain tersebut. Jika ada masukan atau perubahan yang di perlukan, langkah ini akan di ulang hingga desain sesuai dengan harapan pemangku kepentingan.
4. Pembuatan Konten
Pembuatan konten biasanya berjalan seiring dengan proses lainnya. Pada tahap ini, penting untuk menulis konten yang mengkomunikasikan esensi perusahaan kepada audiens serta mengajak mereka untuk bertindak (call-to-action).
Proses pembuatan konten juga melibatkan pengeditan konten yang ada dan penulisan konten baru yang menarik. Biasanya, perusahaan memiliki tim konten yang bertugas menghasilkan konten, sementara tugas web developer adalah mengimplementasikan konten tersebut ke dalam website.
5. Coding
Pada tahap ini, langkah pertama adalah mulai menjalankan proses pembuatan website. Elemen grafis yang telah di rencanakan untuk di gunakan membangun website secara aktif. Biasanya, web developer memulai dengan pembuatan halaman utama (home page) dan kemudian menambahkan halaman-halaman tambahan sesuai dengan struktur sitemap.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan detail lain seperti pemasangan plugin dan penerapan Search Engine Optimization (SEO). SEO melibatkan pengoptimalan judul, deskripsi, dan tag menggunakan kata kunci yang relevan untuk meningkatkan peringkat website di hasil pencarian mesin pencari.
6. Testing, review, launch
Testing adalah tahap rutin dalam proses web development. Setiap tautan harus di uji untuk memastikan tidak ada kesalahan. Di sini, penting untuk memeriksa setiap formulir, skrip, dan menggunakan perangkat lunak pengecekan ejaan untuk menemukan kesalahan penulisan (typo) yang mungkin.
Web developer juga menggunakan validator kode untuk memastikan bahwa kode sudah sesuai dengan standar web saat ini. Setelah selesai melakukan testing berulang, website dapat di unggah ke server. Untuk langkah ini, di butuhkan perangkat lunak FTP (File Transfer Protocol). Pastikan untuk menjalankan pengujian terakhir guna memastikan bahwa semua file terunggah dengan benar sebelum peluncuran.
7. Pemeliharaan (Maintenance)
Sebagai seorang web developer, tidaklah cukup hanya untuk “menghadirkan” website kepada pengguna. Lebih dari itu, penting untuk memastikan bahwa semuanya berjalan dengan lancar, termasuk pengalaman pengguna dan fungsionalitas situs web.
Anda perlu mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin di hadapi pengguna dan memperbaikinya segera. Selain itu, sangat penting untuk melakukan pembaruan secara berkala pada website.
Penutup
Web development adalah langkah-langkah dalam membangun dan maintenance website. Tugas dari seorang web developer adalah menciptakan website yang menarik dan berfungsi optimal, dengan tujuan meningkatkan pengalaman pengguna.
Nah jika Anda ingin membuat website bisnis, maka menggunakan jasa desain website dari digital marketing agency Toprank Indonesia adalah pilihan yang tepat. Toprank Indonesia memiliki tim web developer web berpengalaman dalam membuat berbagai jenis website.
Selain itu, kami juga menyediakan layanan digital marketing seperti jasa Social Media Marketing, Google Ads dan jasa SEO. Silahkan hubungi kami untuk menggunakan layanan digital marketing terbaik!