Format gambar untuk website harus Anda perhatikan sehingga halaman web Anda menjadi lebih menarik. Gambar menjadi elemen penting dalam sebuah situs web. Gambar membantu menggambarkan konsep, proses, dan produk secara visual dan memudahkan pengguna untuk mengerti dan mengingat informasi.
Selain itu, gambar juga membantu meningkatkan ketertarikan dan kesan visual dalam website. Ini dapat membuat pembaca betah membaca atau menjelajah situs web Anda. Konten web yang hanya berisikan teks akan membuat pembaca bosan dan segera meninggalnya. Selain itu, gambar juga membantu meningkatkan sebuah website dalam menggambarkan branding dan identitas visual.
Format Gambar untuk Website
Pemilihan gambar untuk website seringkali dipengaruhi oleh pertimbangan estetika dan strategi pemasaran. Fakta menunjukkan bahwa sekitar 60% pengguna internet cenderung mengklik hasil pencarian yang dilengkapi dengan gambar.
Selain itu, menjadikan konten visual sebagai media pemasaran yang diminati sebanyak 32%. Ini lebih tinggi dibandingkan dengan blog (27%), video (24%), live video (9%), dan podcast (1%). Namun, perlu diingat bahwa pilihan format gambar juga memainkan peran penting dalam kinerja website. Khususnya dalam hal waktu loading atau yang lebih dikenal sebagai page load speed.
Nah agar website Anda loading dengan cepat, pastikan bahwa Anda memilih format dan ukuran gambar yang sesuai. Berikut beberapa jenis format gambar untuk website yang paling umum digunakan:
1. JPEG / JPG
Format gambar untuk website yang pertama adalah JPEG/JPG. JPEG singkatan dari Joint Photographic Experts Group adalah format gambar berjenis raster dengan kompresi lossy. Format ini menghasilkan gambar flat di mana semua pengeditan disimpan dalam satu lapisan, tidak dapat di-reverse.
JPEG menjadi format gambar yang sangat umum digunakan, diterapkan oleh 72,5% dari seluruh website di dunia. Format ini memiliki kemampuan untuk menampilkan berbagai warna dan gradient, memungkinkannya untuk mempresentasikan ilustrasi visual dengan tingkat detail yang memadai.
Keunggulan lain dari format JPEG adalah kemampuannya untuk dikompresi, seperti yang diterapkan dalam Progressive JPEG. Sehingga dapat mengurangi ukuran file tanpa banyak mengorbankan kualitas gambar.
Namun, disarankan untuk tidak menggunakan format JPEG pada gambar yang memiliki detail sangat halus, seperti desain tipografi. Hal ini karena dapat menyebabkan kehilangan ketajaman pada detail tersebut. Satu kekurangan lain dari format JPEG adalah ketidakmampuannya untuk menyertakan latar belakang transparan pada gambar.
Baca Juga: Cara Membuat Link Dofollow Pada Blog dengan Benar
2. PNG
PNG (Portable Network Graphics) adalah format gambar yang lossless compression. Ini berarti bahwa meskipun gambar mengalami proses kompresi, kualitasnya tetap mendekati gambar asli sebelum dikompresi. Format ini sangat sesuai digunakan untuk menampilkan gambar yang memerlukan detail tinggi, seperti logo, tipografi, dan lain sebagainya.
Selain itu, PNG mendukung latar belakang transparan, menjadikannya pilihan ideal untuk membuat logo. Kemampuan ini memungkinkan logo untuk terintegrasi dengan latar belakang tanpa adanya warna latar belakang yang terlihat, memberikan kesan tampilan yang bersih dan profesional.
PNG adalah format file yang digunakan untuk kompresi gambar lossless, menjaga detail, dan kontras antar warna. Secara khusus, PNG menawarkan keterbacaan teks yang jauh lebih baik dibandingkan platform JPEG.
File PNG dikompresi secara lossless, sehingga semua informasi gambar dipulihkan saat file di dekompresi. Ini menghasilkan gambar berkualitas tinggi dan teks yang terlihat jelas. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa ukuran file yang lebih besar dapat memperlambat kinerja situs web.
Terutama jika digunakan secara berlebihan, terutama dengan gambar beresolusi tinggi yang dapat menghasilkan file berukuran beberapa megabita. Penting untuk berhati-hati saat menggunakan gambar beresolusi tinggi.
3. SVG (Scalable Vector Graphics)
SVG menjadi format gambar untuk website yang paling sering menjadi pilihan. SVG singkatan dari Scalable Vector Graphics merupakan format gambar berbasis vektor yang mempertahankan kualitasnya tanpa penurunan ketika diperbesar.
Dibangun dengan basis XML dan dioptimalkan untuk grafik 2D serta publikasi web. SVG merupakan pilihan ideal untuk mengimpor karya dari aplikasi grafis 2D ke dalam perangkat lunak pemodelan 3D.
File SVG dapat disematkan langsung ke halaman web melalui kode CSS, dengan ukuran file yang kecil sehingga hanya memerlukan sedikit ruang penyimpanan. Sebagai hasilnya, SVG menjadi format gambar paling umum ketiga yang digunakan di website.
Selain mendukung gambar transparan dan animasi, SVG cocok untuk visual sederhana seperti logo, ikon, atau ilustrasi simpel. Meskipun format ini tidak ideal untuk menampilkan atau mencetak gambar kompleks dengan kedalaman warna tinggi karena dirender dengan menggunakan titik dan jalur.
Meskipun semua browser web utama mendukung format SVG. Editor default pada sebagian besar sistem operasi tidak mendukungnya karena tidak cocok untuk gambar kompleks seperti foto. Namun, sebagian besar software ilustrasi mendukung SVG.
Anda dapat mengaktifkan dukungan WordPress SVG dengan menggunakan plugin SVG WordPress untuk menampilkan SVG di website WordPress Anda.
4. GIF (Graphics Interchange Format)
GIF juga menjadi format gambar untuk website. Format GIF merupakan jenis file gambar raster yang menggunakan metode kompresi lossless, menjaga kualitas gambar tanpa penurunan. GIF menyimpan data gambar dengan menggunakan palet warna terindeks, membatasi jumlah warna hingga 256.
Oleh karena itu, GIF kurang cocok untuk menyimpan foto digital hasil kamera digital yang membutuhkan jutaan warna. Penggunaan format JPEG lebih umum untuk penyimpanan foto digital karena mendukung rentang warna yang lebih luas.
Meskipun format GIF memiliki kelemahan dalam memproduksi gambar dengan kualitas rendah, terutama pada foto yang kompleks. Namun format ini memiliki keunggulan dalam ukuran file yang kecil.
Hal ini memungkinkan gambar GIF untuk dimuat dengan cepat secara online tanpa mengorbankan kualitas. GIF juga efektif digunakan untuk tombol situs web dan spanduk yang tidak memerlukan variasi warna yang kompleks.
Gambar GIF memiliki kemampuan untuk menunjukkan gerakan dan emosi, menjadikannya pilihan ideal untuk animasi pelatihan yang meningkatkan pengalaman pengguna. Namun, perlu dicatat bahwa setelah animasi dikodekan ke dalam file GIF, tidak mungkin diedit. Sehingga perlu memastikan sumber data sebelum memulai.
Format GIF memiliki keterbatasan pada beberapa platform situs web karena ukurannya dan kualitas gambarnya yang terbatas. Oleh karena itu, sebaiknya dipertimbangkan dengan cermat sebelum digunakan, terutama dalam konteks situs web yang memerlukan kualitas gambar yang lebih tinggi.
Baca Juga: 10 Cara Optimasi SEO Instagram untuk Meningkatkan Penjualan
5. WebP
Format gambar untuk website yang terakhir adalah WebP. WebP dikenal sebagai format gambar modern yang memberikan kompresi lossless dan lossy yang superior untuk gambar di web. Anda dapat memanfaatkan format WebP untuk menciptakan gambar yang lebih kecil dan meningkatkan kecepatan pengalaman pengguna.
Dibandingkan dengan PNG, gambar WebP lossless memiliki ukuran yang 26 persen lebih kecil. Sementara gambar WebP lossy memiliki ukuran 25-34 persen lebih kecil dibandingkan gambar JPEG dengan indeks kualitas SSIM yang setara.
Dengan kata lain, WebP menyajikan file yang lebih kecil dengan kualitas gambar yang setara atau bahkan lebih baik. Meskipun demikian, sayangnya, WebP belum didukung oleh semua browser dan editor gambar.
Saat ini, format ini hanya didukung oleh versi terbaru dari browser Chrome dan Firefox. Oleh karena itu, penggunaan WebP perlu dipertimbangkan dengan cermat, terutama untuk memastikan kompatibilitas di berbagai platform dan browser.
Kesimpulan
Gambar memiliki peran yang sangat penting dalam kesuksesan sebuah website. Penggunaan gambar yang tidak optimal dapat memperlambat waktu loading website. Tentu saja ini berpotensi menurunkan peringkat di mesin pencarian, mengakibatkan kehilangan pengunjung, dan bahkan merugikan peluang transaksi dari calon pelanggan.
Selain memperhatikan format gambar, penting juga untuk melakukan optimasi gambar guna mencapai hasil yang maksimal. Optimasi gambar dapat dilakukan melalui dua prinsip utama, yaitu mengubah resolusi dan mengkompresi gambar.
Ada berbagai macam cara yang dapat digunakan untuk melakukan kedua aspek ini. Dengan memperhatikan strategi optimasi gambar, Anda dapat meningkatkan performa situs web, mempertahankan peringkat pencarian, dan menjaga minat pengunjung.
Nah, untuk mengoptimasi website Anda dengan format gambar yang tepat untuk website dan optimasi setiap konten, Anda perlu menggunakan jasa SEO Jakarta. SEO Agency kami dapat membantu Anda meningkatkan ranking dan traffic organic situs web.
Jika Anda tertarik untuk menggunakan layanan kami, silahkan hubungi digital marketing agency Jakarta dari Toprank Indonesia. Kami akan melayani Anda dengan senang hati selama 24jam. Konsultant kami akan memberikan solusi terbaik untuk SEO website Anda!