HTTP Status Code, Pengertian dan Daftar Kodenya

admin

HTTP status code

HTTP status code adalah kode yang dikirimkan oleh server untuk menunjukkan status permintaan klien saat mengakses halaman web. Ketika browser menampilkan kode ini, berarti ada masalah yang dialami oleh server saat mencoba memproses permintaan Anda.

Berbagai jenis HTTP status code dikelompokkan berdasarkan respons server terhadap permintaan klien, memberikan petunjuk penting untuk mengatasi masalah yang mungkin terjadi. Dengan memahami arti dari kode-kode ini, Anda dapat menjaga performa website sekaligus memaksimalkan upaya SEO.

Apabila Anda sedang mempelajari HTTP status code, nah di artikel ini Anda akan mendapatkan penjelasannya lengkap. Jadi, silahkan lanjut membaca!

Contents
  1. Apa itu HTTP Status Code?
  2. Apa Hubungan HTTP Status Code dan SEO?
  3. Jenis-Jenis Kode Internet dan Artinya

Apa itu HTTP Status Code?

HTTP status code adalah respons dari server terhadap permintaan yang dilakukan oleh browser. Saat Anda mengunjungi sebuah situs web, browser mengirimkan permintaan ke server situs tersebut, dan server akan merespons dengan kode status HTTP tiga digit.

HTTP status code ini berfungsi sebagai cara komunikasi antara browser dan server, menunjukkan apakah permintaan berhasil, perlu diperbaiki, atau terjadi kesalahan. Memahami HTTP status code dan penggunaannya dapat membantu Anda mendiagnosis kesalahan situs dengan cepat dan mengurangi waktu henti.

Beberapa kode status juga dapat digunakan untuk membantu mesin pencari dan pengguna mengakses situs Anda dengan lebih efektif; misalnya, pengalihan 301 memberi tahu bot dan pengguna bahwa halaman telah berpindah secara permanen.

Digit pertama dari setiap kode status terdiri dari angka 1 hingga 5, yang sering dinyatakan sebagai 1xx hingga 5xx untuk menunjukkan kelas respons server yang berbeda.

Baca Juga : Apa Itu 404 Not Found Penyebab dan Solusinya

Apa Hubungan HTTP Status Code dan SEO?

Perlu diketahui bahwa HTTP status code bagian dari technical SEO. Search engine menggunakan web crawler dalam mengindeks konten website dan menentukan peringkatnya dalam hasil pencarian. Ketika melakukan crawling, web crawler mencatat semua kode status HTTP yang ditemui untuk menilai kesehatan website dan peringkat setiap halaman.

HTTP status code memainkan peran penting dalam SEO website. Untuk hasil terbaik, semua halaman web sebaiknya memberikan kode HTTP 200-an, yang menandakan bahwa semua resource website berhasil diakses.

Kode 300-an, meskipun tidak selalu berdampak buruk bagi SEO, sebaiknya diminimalkan. Kode ini memberitahu mesin pencari apakah redirect halaman bersifat sementara atau permanen.

Kode error 400-an dan 500-an bisa berdampak buruk bagi SEO website. Kode ini mencegah crawler mengindeks halaman web, sehingga algoritma mesin pencari menganggap website Anda memiliki kualitas rendah.

Untuk menjaga performa SEO website tetap maksimal, penting untuk memeriksa kode status secara berkala. Ada dua cara untuk melihat code status website: secara manual dan menggunakan alat inspeksi URL.

Metode manual cocok untuk memeriksa halaman web satu per satu dan bisa dilakukan dengan menggunakan alat bawaan browser.

Jenis-Jenis Kode Internet dan Artinya

HTTP response code dibagi menjadi 5 kategori yang mencerminkan jenis komunikasi antara web server dan client. Berikut 5 jenis kode status HTTP yang umum ditemui:

  • 1xx (Informasi) ‒ Server telah menerima permintaan dan sedang memprosesnya.
  • 2xx (Berhasil) ‒ Permintaan berhasil diterima dan diproses oleh server.
  • 3xx (Redirect) ‒ Diperlukan tindakan lebih lanjut oleh client untuk menyelesaikan permintaan karena resource telah dipindahkan atau diubah.
  • 4xx (Kesalahan Client) ‒ Permintaan tidak dapat diproses oleh server karena adanya kesalahan dari sisi client, seperti sintaksis yang buruk.
  • 5xx (Kesalahan Server) ‒ Server mengalami kegagalan dalam memenuhi permintaan yang valid.

Berikutnya, kami akan menjelaskan lebih rinci mengenai setiap jenis kode internet ini beserta beberapa kode yang paling umum digunakan:

100 Informasi

HTTP status code dalam rentang 100 menunjukkan bahwa server masih dalam proses menangani permintaan. Kode-kode ini bersifat sementara dan terdiri dari baris status serta kolom header opsional, diakhiri dengan baris kosong.

HTTP status code dalam kategori ini memberi tahu klien bahwa proses permintaan sedang berlangsung dan meminta mereka untuk menunggu balasan akhir. Selama periode ini, server mungkin mengirimkan beberapa kode status.

100 Continue

Kode ini menandakan bahwa server belum menolak header permintaan dan meminta klien untuk mengirimkan isi pesan. Tujuan kode ini yaitu untuk memastikan bahwa server siap menerima isi permintaan sebelum pengiriman data yang lebih besar, sehingga meningkatkan efisiensi proses.

101 Switching Protocols

Kode ini menandakan bahwa server telah memenuhi permintaan untuk beralih protokol, seperti beralih ke versi HTTP yang lebih baru, guna meningkatkan performa respons. Peralihan protokol ini dapat mengurangi waktu unduh dan latensi server.

103 Early Hints

Kode ini menunjukkan bahwa klien akan menerima beberapa header permintaan awal sebelum pesan HTTP akhir dikirim. Hal ini memungkinkan user agent untuk mulai memuat sumber daya sambil menunggu penyelesaian proses. Biasanya, server akan menyertakan header yang sama dalam respons akhir.

200 Sukses

Kode dengan angka 200 menandakan bahwa server telah menerima, memahami, dan memenuhi permintaan dengan sukses.

200 OK

Kode status ini adalah indikasi standar untuk permintaan HTTP yang berhasil. Ketika kode ini dikirim, server menyertakan resource yang diminta, memastikan halaman web berfungsi sebagaimana mestinya. Informasi yang dikirimkan dengan kode ini tergantung pada jenis permintaan yang dilakukan:

  • GET: Menyediakan entitas yang sesuai dengan resource yang diminta.
  • HEAD: Mengirimkan header yang terkait dengan resource tanpa menyertakan isi.
  • POST: Menyampaikan hasil dari tindakan yang dilakukan.
  • TRACE: Mengirimkan pesan permintaan yang diterima oleh server.

201 Created

Kode ini menunjukkan bahwa permintaan telah diterima dengan baik dan server telah berhasil membuat resource baru. Resource baru ini akan dikembalikan dalam isi respons, dan header Location atau URI menunjukkan lokasi resource baru tersebut. Format entitas ditentukan oleh header Content-Type.

202 Accepted

Dengan kode ini, server mengonfirmasi bahwa permintaan telah diterima tetapi belum diproses sepenuhnya. Kode ini memungkinkan server untuk memproses permintaan di latar belakang tanpa memaksa user agent untuk menunggu hingga proses selesai.

203 Non-Authoritative Information

Kode ini muncul saat server proxy memodifikasi kode status 200 dari server asal sebelum diteruskan ke klien. Ini berarti informasi yang diterima mungkin tidak sepenuhnya akurat.

204 No Content

Kode ini menunjukkan bahwa server telah memproses permintaan dengan sukses, tetapi tidak ada konten yang dikirimkan. Biasanya digunakan dalam situasi seperti tombol “simpan dan lanjutkan,” di mana klien tidak perlu meninggalkan halaman setelah menyimpan perubahan.

205 Reset Content

Serupa dengan kode 204, kode ini menandakan bahwa server telah memproses permintaan tetapi tidak mengirimkan konten. Perbedaannya adalah bahwa kode ini meminta user agent untuk mengatur ulang tampilan dokumen.

206 Partial Content

Kode 206 muncul ketika browser mendukung header HTTP Accept-Ranges, menandakan bahwa browser dapat mengunduh bagian dari resource. Kode ini menunjukkan bahwa server telah memproses permintaan dan mengirimkan sebagian resource sesuai dengan header Range.

300 Redirect

Kode dengan angka 300 menandakan bahwa user agent perlu melakukan langkah tambahan untuk memenuhi permintaan, karena resource yang diminta telah dipindahkan ke lokasi baru. Kode ini sering terlihat dalam konteks pengalihan URL.

300 Multiple Choices

Kode ini mengindikasikan bahwa ada beberapa resource yang memenuhi permintaan, dan user agent harus memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya muncul ketika terdapat ambiguitas dalam ekstensi file atau permintaan.

301 Moved Permanently

Kode ini digunakan untuk menunjukkan bahwa resource telah dipindahkan secara permanen ke URL baru, yang dinyatakan dalam header Location. Mesin pencari akan memperbarui link mereka untuk mengarah ke URL baru, sehingga cocok untuk mengganti domain atau menggabungkan dua situs web.

302 Found

Mirip dengan kode 301, kode 302 mengarahkan pengguna ke URL lain. Namun, pengalihan ini bersifat sementara, sehingga browser akan tetap menggunakan URL lama untuk permintaan berikutnya.

303 See Other

Kode ini menandakan bahwa setelah melakukan permintaan dengan metode HTTP PUT, POST, atau DELETE, pengguna akan diarahkan ke halaman lain yang dapat diakses menggunakan metode GET. Ini memastikan pengguna diarahkan ke resource yang sesuai setelah aksi yang dilakukan.

304 Not Modified

Kode ini memberitahu browser bahwa resource yang diminta tidak mengalami perubahan sejak terakhir kali di-cache. Browser dapat menggunakan cache lokal, mempercepat waktu loading halaman.

305 Use Proxy

Resource hanya bisa diakses melalui server proxy yang dinyatakan dalam header Location. Browser harus terhubung dengan proxy ini untuk mengirimkan permintaan. Hanya server asal yang dapat mengeluarkan kode status ini.

307 Temporary Redirect

Kode ini berfungsi mirip dengan 302 Found tetapi dengan tambahan memastikan bahwa metode HTTP dan isi permintaan tidak diubah selama pengalihan. Biasanya digunakan untuk mengirimkan pesan konfirmasi.

308 Permanent Redirect

Kode ini menunjukkan bahwa resource telah dipindahkan secara permanen, mirip dengan 301 Moved Permanently. Namun tanpa mengubah metode HTTP dan body pesan asli seperti pada 307 Redirect.

400 Bad Request

Kode error 400-an menunjukkan bahwa ada masalah dari sisi klien yang menghalangi server untuk memproses permintaan. Masalah ini bisa disebabkan oleh kesalahan sintaks dalam permintaan, cookie yang tidak valid, atau masalah dengan cache DNS.

401 Unauthorized

Kode error 401 muncul ketika server tidak dapat memproses permintaan karena kredensial autentikasi yang tidak valid. Respons dari server harus mencakup header WWW-authenticate yang memberikan petunjuk tentang bagaimana pengguna dapat memperoleh akses ke resource yang dilindungi.

402 Payment Required

Meskipun kode 402 direncanakan untuk digunakan dengan sistem pembayaran digital, fungsinya belum diimplementasikan secara luas. Saat ini, banyak situs eCommerce yang menggunakan kode ini untuk menunjukkan bahwa pembayaran diperlukan sebelum akses diberikan.

403 Forbidden

Kode error 403 menunjukkan bahwa akses ke resource yang diminta ditolak meskipun kredensial login sudah benar. Hal ini sering kali disebabkan oleh izin yang tidak memadai, seperti ketika pengguna dengan peran Penulis mencoba mengakses halaman yang hanya tersedia untuk Editor.

404 Not Found

Apa itu 404 not found? Kode error 404 memberi tahu bahwa server tidak dapat menemukan resource yang diminta. Error ini tidak memberikan informasi apakah resource hilang sementara atau secara permanen. Penyebab umum meliputi URL yang salah ketik, masalah cache, atau propagasi domain yang belum selesai.

405 Method Not Allowed

Server asal mendukung metode permintaan HTTP tertentu, tetapi resource target tidak mendukungnya. Kode status ini biasanya disertai dengan header ‘Allow’ yang mencantumkan metode yang didukung dan dapat digunakan untuk mengakses resource tersebut.

406 Not Acceptable

Respons server tidak sesuai dengan nilai yang ditentukan di header ‘Accept’. Meski kode ini jarang digunakan, server cenderung mengirimkan resource sesuai keadaan tanpa memperhatikan nilai pada header ‘Accept’. Sama seperti 405 Method Not Allowed, kode ini biasanya dilengkapi dengan daftar karakteristik entity yang didukung dan dapat dipilih.

407 Proxy Authentication Required

Kode error ini muncul saat pengguna menggunakan server proxy. Error 407 menunjukkan bahwa pengguna harus memberikan kredensial autentikasi yang valid untuk server proxy terlebih dahulu. Pesan error ini disertai dengan kolom header ‘Proxy-Authenticate’ yang berisi instruksi untuk mengotorisasi server proxy.

408 Request Timeout

Server asal mengirim kode ini jika pengguna tidak mengirimkan permintaan dalam waktu yang ditentukan, sehingga koneksi dianggap tidak digunakan. Karena error ini sering disebabkan oleh lambatnya koneksi atau kesalahan pada URL, pengguna dapat mengulangi permintaan di lain waktu tanpa perlu mengubah konten.

409 Conflict

Server tidak dapat menyelesaikan permintaan karena terjadi konflik pada sumber daya target. Kesalahan ini sering terjadi saat beberapa pengguna mencoba memperbarui file secara bersamaan atau file yang baru diunggah memiliki versi yang lebih lama daripada yang tersimpan di server, sehingga menyebabkan konflik versi.

410 Gone

Kode respons HTTP ini mirip dengan 404 Not Found, tetapi 410 menunjukkan bahwa sumber daya telah dihapus dari server secara permanen dan tidak ada pengalihan (redirect).

411 Length Required

Server akan mengirimkan kode respons ini saat permintaan tidak mencantumkan header Content-Length yang diperlukan oleh sumber daya.

412 Precondition Failed

Server tidak dapat memenuhi prasyarat yang tercantum di kolom header permintaan. Kesalahan ini biasanya terjadi pada permintaan yang berisi header If-Unmodified-Since atau If-None-Match.

413 Request Entity Too Large

Server menolak memproses permintaan karena ukuran entitas terlalu besar untuk diproses oleh server. Kesalahan ini biasanya terjadi saat pengguna mencoba mengunggah file yang melebihi batas ukuran server. Baca artikel kami tentang 413 Request Entity Too Large untuk mengetahui cara mengatasinya.

414 URI Too Long

Server menolak memproses permintaan karena URI terlalu panjang. Kode kesalahan ini biasanya terjadi saat klien mengonversi POST request ke GET request secara tidak benar, awalan URI redirect mengarah ke akhirnya sendiri, atau klien menggunakan buffer ukuran tetap untuk menyerang server.

415 Unsupported Media Type

Kode ini berarti server tidak mendukung jenis media yang disertakan dalam entitas permintaan klien.

416 Range Not Satisfiable

Kesalahan 416 berarti server tidak dapat menampilkan sebagian file yang diminta oleh klien. Kemungkinan penyebabnya adalah file tidak berisi rentang yang diminta atau kolom header permintaan rentang memiliki nilai yang salah.

417 Expectation Failed

Server tidak dapat memenuhi persyaratan yang dinyatakan dalam kolom Expect request-header.

419 Authentication Timeout

Kode kesalahan internet non-standar ini terjadi ketika autentikasi yang tadinya valid sudah tidak berlaku lagi. Kode ini berfungsi sebagai alternatif untuk kode status HTTP 401 Unauthorized.

422 Unprocessable Entity

Server tidak dapat menyelesaikan permintaan karena mengandung kesalahan semantik. Permintaan gagal karena variabel atau operator yang salah, atau kesalahan urutan pengoperasian, sehingga tidak memiliki maksud.

423 Locked

Kode kesalahan 423 menunjukkan bahwa server tidak dapat mengakses sumber daya karena terkunci. Kode status HTTP ini adalah bagian dari spesifikasi WebDAV, khususnya mekanisme pengunciannya.

424 Failed Dependency

Kode kesalahan ini muncul ketika permintaan gagal diproses karena ketergantungannya pada permintaan lain yang juga gagal. Seperti 423 Locked, kode ini juga merupakan bagian dari spesifikasi WebDAV yang merupakan ekstensi HTTP.

425 Unordered Collection

Kode 425 Unordered Collection berarti server menolak memproses permintaan yang mungkin diulang, sehingga mencegah hacker meluncurkan replay attack.

426 Upgrade Required

Anda diminta untuk melakukan upgrade ke protokol lain. Respons server harus disertai dengan kolom header pesan Upgrade yang berisi protokol yang diminta.

428 Precondition Required

Server asal memerlukan respons bersyarat, yang berarti permintaan harus memiliki header prasyarat. Jika header tersebut tidak sesuai dengan status sisi server, server akan mengirimkan kode HTTP 412 lagi.

429 Too Many Requests

Arti kode kesalahan ini adalah Anda telah mengirim terlalu banyak permintaan dalam jangka waktu tertentu. Server mungkin menyertakan header Retry-After yang berisi interval waktu setelah pengguna harus mengulangi permintaan.

431 Request Header Fields Too Large

Server menolak memproses permintaan karena satu atau beberapa kolom header HTTP terlalu besar. Kode respons HTTP ini umumnya menunjukkan kolom header yang bermasalah di isi pesannya, sehingga pengguna bisa mengatasi masalah tersebut.

440 Login Timeout

Kode kesalahan 440 menunjukkan bahwa Anda harus login lagi karena sesi Anda telah kedaluwarsa.

444 No Response

Kode non-standar ini hanya muncul di file log NGINX, yang menginstruksikan server untuk memutuskan koneksi tanpa mengirim respons ke klien. Status kode 444 biasanya digunakan untuk menolak permintaan yang berbahaya.

449 Retry With

Server tidak dapat memproses permintaan karena klien belum memberikan informasi yang diperlukan.

450 Blocked By Windows Parental Controls

Ini adalah kode ekstensi Microsoft yang muncul saat Kontrol Orang Tua di Windows memblokir akses ke halaman web tertentu.

451 Unavailable For Legal Reasons

Server tidak dapat mengakses sumber daya karena batasan hukum yang diterapkan oleh pemerintah Anda.

495 SSL Certificate Error

Server NGINX gagal memverifikasi sertifikat SSL klien dan menganggapnya tidak valid.

496 No Certificate

Kode respons NGINX ini muncul saat klien tidak menunjukkan sertifikat SSL yang diperlukan.

497 HTTP to HTTPS

Kode respons NGINX ini merupakan pengembangan dari kode 400 Bad Request. Kode HTTP ini muncul saat Anda mengirimkan permintaan HTTP melalui port HTTPS.

499 Client Closed Request

Anda menutup permintaan sebelum server NGINX memberikan respons.

500 Error Server

Kode 500an menginformasikan permintaan gagal karena terdapat masalah di sisi server. Biasanya, server akan mengirim HTTP status code 500 saat tidak dapat menemukan respon yang lebih sesuai.

500 Internal Server Error

Kode error ini menunjukkan bahwa server mengalami masalah tak terduga dan tidak dapat memenuhi permintaan. Hal ini bisa terjadi di WordPress ketika tema, plugin, atau file .htaccess rusak. Penyebab lain termasuk batas PHP yang tidak mencukupi dan versi PHP yang tidak kompatibel. Jika Anda memerlukan bantuan, baca artikel kami tentang 500 internal server error yang menjelaskan penyebab dan cara mengatasinya.

501 Not Implemented

Kode error ini berarti server tidak mengenali metode permintaan atau fungsi yang diperlukan untuk memproses permintaan tersebut. Berbeda dengan 405 Method Not Allowed, yang menunjukkan server mengenali metode tersebut namun memilih untuk tidak mendukungnya.

502 Bad Gateway

Error ini terjadi ketika server yang berfungsi sebagai proxy menerima respons tidak valid dari server upstream. Kode ini bisa muncul jika domain belum sepenuhnya dipropagasi setelah pindah host, atau jika firewall menganggap permintaan sebagai serangan karena konfigurasi yang salah.

Penyebab lain termasuk server asal yang mengalami overload atau browser yang menggunakan versi tidak didukung atau memiliki file cache yang rusak. Untuk informasi lebih lanjut dan solusi, baca artikel kami tentang error 502 bad gateway.

503 Service Unavailable

Kode error ini muncul ketika server kehabisan sumber daya atau sedang dalam proses maintenance. Biasanya, masalah ini bersifat sementara. Respons seringkali disertai kolom header “Retry-After” yang menunjukkan estimasi waktu pemulihan. Untuk mengetahui lebih lanjut dan cara mengatasi error ini, kunjungi artikel kami tentang error 503 service unavailable.

504 Gateway Timeout

Server proxy tidak menerima respons tepat waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan dari server upstream. Beberapa penyebab umum meliputi konfigurasi firewall yang salah, domain yang tidak bisa di-resolve, overload server, masalah konektivitas, PHP worker terbatas, dan masalah DNS. Untuk informasi lebih lanjut, kami telah menyiapkan artikel tentang 504 Gateway Timeout.

505 HTTP Version Not Supported

Server tidak mendukung versi protokol HTTP yang digunakan dalam permintaan. Penggunaan web browser dengan versi yang sudah tidak update biasanya menyebabkan error ini. Respons HTTP dengan kode ini biasanya berisi informasi tentang protokol yang didukung oleh server.

506 Variant Also Negotiates

Server telah menjalankan protokol Transparent Content Negotiation, yang meminta user agent memilih salah satu varian yang didukung untuk melayani resource. HTTP response code ini terkadang menunjukkan ‘circular reference’, yang berarti resource varian yang dipilih terlibat dalam negosiasi konten sehingga proses tidak selesai dengan benar.

507 Insufficient Storage

Response code WebDAV ini menandakan kurangnya ruang penyimpanan yang diperlukan untuk menyimpan representasi, sehingga server tidak bisa menyelesaikan permintaan.

508 Loop Detected

Error WebDAV 508 Loop Detected menunjukkan bahwa server mengalami loop tak terbatas saat memproses permintaan. Versi lainnya disebut “Resource limit reached”, yang berarti server tidak bisa memenuhi permintaan karena telah melampaui batas resource yang diterapkan oleh web host.

509 Bandwidth Limit Exceeded

Error ini biasanya muncul di website yang menggunakan paket shared hosting. Error 509 menunjukkan bahwa server telah melampaui batas bandwidth karena volume traffic website yang tinggi.

510 Not Extended

Klien tidak menggunakan ekstensi yang didukung oleh server. Respons kode ini umumnya mencakup informasi yang diperlukan untuk menginformasikan ekstensi yang diperlukan.

511 Network Authentication Required

Kode ini dikirim oleh proxy perantara yang mengontrol akses ke jaringan. Klien harus diautentikasi sebelum jaringan bisa memberikan akses. Error 511 biasanya terjadi ketika Anda mencoba mengakses jaringan publik dan harus menyetujui Ketentuan Layanan untuk mendapatkan akses.

520 Web Server Returned an Unknown Error

Response code Cloudflare ini menunjukkan bahwa server asal menampilkan respons kosong atau tidak dikenal ke reverse proxy.

521 Web Server is Down

Error 521 Cloudflare ini muncul ketika server asal tidak bisa terhubung ke reverse proxy. Masalah ini mungkin terjadi karena server web asal memblokir koneksi dari alamat IP Cloudflare tertentu.

522 Connection Timed Out

Cloudflare tidak bisa menjangkau server asal untuk membuat koneksi Transmission Control Protocol (TCP) sehingga server kehabisan waktu. Kesalahan konfigurasi DNS adalah penyebab paling umum terjadinya error ini.

523 Origin is Unreachable

Error Cloudflare ini berarti Cloudflare tidak bisa menjangkau server web asal. Error ini disebabkan oleh DNS record atau pengaturan server yang salah atau tidak ditemukan.

524 A Timeout Occurred

Cloudflare berhasil menghubungkan TCP ke server asal, tetapi reverse proxy belum menerima respons HTTP dalam jangka waktu tertentu sehingga server kehabisan waktu.

525 SSL Handshake Failed

Cloudflare tidak bisa melakukan SSL atau TLS handshake dengan server web asal. Website mungkin memiliki sertifikat SSL yang tidak dikonfigurasi dengan benar, sehingga klien dan server tidak bisa terhubung dengan aman.

599 Network Connect Timeout Error

Beberapa proxy HTTP mengirimkan response code ini ketika terjadi timeout koneksi jaringan pada klien di depan proxy.

Demikianlah penjelasan terkait dengan HTTP status code. Memahami arti HTTP status code sangat penting bagi pengguna internet, terutama webmaster. Setiap kode status memberikan informasi tentang hasil permintaan klien, memberitahu pengguna apakah server dapat mengakses sumber daya yang diminta atau tidak.

Apabila Anda membutuhkan jasa SEO untuk mengoptimalkan website Anda supaya mendapatkan rangking tinggi dan lebih banyak traffic, maka Toprank Indonesia adalah solusinya. Dalam mengelola website Anda, kami menerapkan strategi SEO yang efektif untuk meningkatkan ranking dan traffic.

Untuk memesan layanan digital marketing, silahkan hubungi kami sekarang, kami pastikan memberikan layanan dan juga pelayanan terbaik untuk Anda!

 

Referensi :

https://moz.com/learn/seo/http-status-codes

Published On: November 8th, 2024 / Categories: SEO Tips, Website /
Pelajari Juga

Tingkatkan traffic website dengan layanan SEO kami. Segera pesan paket SEO Toprank untuk dapatkan hasil terbaik!