Cara Menayangkan Iklan dengan Device Targeting

Aini

device targeting

Dalam dunia digital marketing yang serba dinamis, memahami perilaku pengguna adalah kunci untuk merancang campaign iklan yang efektif. Salah satu strategi penting dalam hal ini adalah device targeting. Lewat pendekatan ini, pengiklan bisa menyesuaikan iklan agar tampil di perangkat yang paling relevan dan menguntungkan. Yuk, kita bahas lebih dalam mengenai cara kerjanya!

Apa Itu Device Targeting?

Device targeting adalah strategi dalam periklanan digital, khususnya Google Ads, yang memungkinkan pengiklan memilih jenis perangkat apa saja yang ingin mereka sasar: apakah itu komputer desktop, perangkat mobile seperti smartphone, atau tablet.

Kenapa hal ini penting? Karena performa dan biaya iklan bisa sangat bervariasi tergantung dari jenis perangkat. Misalnya, pengguna yang membuka iklan melalui smartphone mungkin lebih impulsif, tetapi belum tentu melakukan pembelian. 

Sebaliknya, pengguna desktop cenderung lebih detail dalam menelusuri produk, namun lebih siap melakukan konversi. Oleh karena itu, memahami perbedaan karakter pengguna dari tiap perangkat menjadi kunci dalam menentukan strategi bidding dan penargetan.

Dalam konteks Search Campaign, pengaturan ini bisa diakses dengan sangat sederhana. Anda hanya perlu masuk ke dalam campaign, kemudian menuju menu “Devices”. Di sana, akan terlihat daftar perangkat yang sedang ditargetkan. Anda bisa melihat seberapa besar kinerja iklan di masing-masing perangkat, dan kemudian mengambil keputusan berdasarkan data tersebut.

Berbeda dengan Display Campaign, yang memberikan opsi lebih rinci seperti penargetan berdasarkan sistem operasi (Android, iOS), jenis perangkat tertentu, hingga model gadget yang digunakan. Namun, untuk kebutuhan penargetan dasar dan efisien, fitur pada Search Campaign sudah lebih dari cukup.

Singkatnya, jika suatu saat Anda merasa perlu menayangkan iklan hanya di perangkat tertentu misalnya hanya di mobile, atau ingin mengecualikan tablet, device targeting adalah fitur yang tepat untuk Anda manfaatkan.

Cara Mengimplementasikan Device Targeting dan Adjustingnya

Bagi Anda yang baru memulai, mengatur penargetan berdasarkan perangkat mungkin terdengar teknis. Tapi tenang, prosesnya sebenarnya cukup intuitif. Berikut ini langkah-langkah yang bisa Anda ikuti untuk mengatur device targeting di Google Ads:

Langkah 1: Masuk ke Akun Google Ads

Silakan login terlebih dahulu ke akun Google Ads Anda seperti biasa. Pastikan Anda sudah menyiapkan campaign yang akan diatur.

Langkah 2: Pilih Campaign yang Ingin Diatur

Di dashboard, pilih campaign yang ingin Anda sesuaikan penargetan perangkatnya. Setiap campaign bisa memiliki strategi yang berbeda-beda, jadi pastikan memilih yang sesuai tujuan.

Langkah 3: Buka Menu “Devices”

Setelah masuk ke dalam campaign, klik pada bagian “Devices”. Di sinilah semua data dan opsi penargetan perangkat tersedia.

Langkah 4: Sesuaikan Bidding Berdasarkan Perangkat

Nah, ini bagian yang paling strategis. Anda akan melihat tiga kategori utama perangkat: mobile, komputer, dan tablet. Untuk masing-masing, Anda bisa melakukan beberapa penyesuaian berikut:

  • Menaikkan atau Menurunkan Bid

Misalnya, jika data menunjukkan bahwa iklan di perangkat mobile menghasilkan konversi lebih tinggi, Anda bisa meningkatkan bid untuk mobile sebesar, katakanlah, 50%. Artinya, sistem akan menaikkan peluang tampilnya iklan Anda di mobile dibanding perangkat lain.

  • Menonaktifkan Iklan di Perangkat Tertentu

Jika Anda merasa iklan di tablet kurang efektif, Anda cukup mengatur bid adjustment menjadi -100% untuk kategori tersebut. Ini artinya, Google Ads tidak akan menampilkan iklan Anda di perangkat tablet sama sekali.

Baca Juga: 9 Strategi Audience Targeting Google Ads

Tips dan Strategi untuk Adjust Device Targeting 

Pada tahap awal campaign, sangat disarankan untuk membiarkan iklan tayang di semua perangkat terlebih dahulu. Mengapa? Karena Anda perlu mengumpulkan data performa berdasarkan perangkat. Biarkan iklan berjalan selama kurang lebih satu bulan, lalu lihat laporan performanya.

Misalnya, setelah satu bulan, Anda melihat bahwa konversi paling banyak datang dari desktop, sedangkan mobile hanya membawa traffic tanpa konversi. Maka Anda bisa mengurangi bid untuk mobile, atau bahkan menonaktifkannya jika dirasa tidak efektif.

Contoh lainnya, jika Anda ingin tampil lebih dominan di perangkat mobile (karena audiens target Anda aktif di sana), Anda bisa menaikkan bid di mobile sebanyak 50%. Strategi ini akan meningkatkan peluang iklan Anda muncul lebih sering dan lebih tinggi posisinya dibanding kompetitor yang bid-nya lebih rendah.

Sebaliknya, jika tablet terbukti tidak memberi dampak positif, maka Anda bisa menyesuaikan bid tablet menjadi -100%, sehingga iklan tidak akan muncul di perangkat tersebut.

Melalui device targeting, Anda diberi kontrol lebih dalam untuk menyusun strategi iklan yang lebih presisi. Dengan menyesuaikan penawaran berdasarkan performa perangkat, Anda tidak hanya bisa menghemat anggaran, tapi juga memaksimalkan hasil iklan. Intinya, gunakan data sebagai panduan dan jangan ragu bereksperimen di awal. Dalam digital marketing, keberhasilan sering datang dari optimasi bertahap.

Baca Juga: Apa Itu Impression Share, Jenis dan Cara Menghitungnya?

Kapan Device Targeting Perlu Adjust? 

Dalam dunia digital marketing yang terus berubah, device targeting atau penargetan berdasarkan perangkat yang digunakan audiens menjadi salah satu aspek krusial dalam mengoptimalkan performa campaign, sehingga device targeting perlu adjust ketika Anda: 

Strategi untuk Adjust Device Targeting

1. Melihat Data Performa

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah rutin memantau data performa campaign berdasarkan perangkat. Biasanya, platform iklan seperti Google Ads atau Meta Ads menyediakan laporan terperinci yang membedakan performa di desktop, mobile, dan tablet. Jika Anda menemukan bahwa salah satu perangkat memiliki cost per conversion yang jauh lebih tinggi, atau malah sebaliknya, performanya sangat baik, ini bisa menjadi sinyal awal bahwa device targeting perlu di adjust.

Misalnya, jika iklan Anda di mobile menghasilkan banyak klik tapi sedikit konversi, sementara desktop justru sebaliknya, mungkin sudah saatnya mengurangi bid di mobile atau bahkan menonaktifkannya sementara. Sebaliknya, jika desktop performanya sangat baik, Anda bisa meningkatkan bid atau fokuskan anggaran di sana.

2. Perubahan Perilaku Audiens

Perilaku konsumen di dunia digital sangat dinamis. Ada masa-masa tertentu di mana pengguna lebih banyak mengakses internet lewat perangkat mobile, seperti saat musim liburan atau ketika ada event besar. Kalau Anda tidak responsif terhadap perubahan ini, bisa-bisa campaign yang tadinya efektif jadi kurang optimal.

Contohnya, untuk bisnis makanan cepat saji, biasanya pesanan lewat mobile melonjak saat jam makan siang atau malam. Kalau Anda tetap ngotot menarget desktop di jam-jam tersebut, potensi kehilangan pelanggan sangat besar.

3. Peluncuran Produk atau Fitur Baru

Saat Anda meluncurkan produk atau fitur baru yang memang lebih nyaman diakses lewat perangkat tertentu, inilah momen yang tepat untuk mengadjust device targeting. Misal, Anda punya aplikasi mobile baru, jelas device targeting harus difokuskan ke pengguna smartphone, bukan desktop.

4. Adanya Masalah Teknis pada Salah Satu Perangkat

Kadang, landing page atau website tidak berjalan mulus di semua perangkat. Jika Anda menemukan bounce rate tinggi di mobile karena loading lambat atau tampilan berantakan, sebaiknya sementara waktu device targeting di mobile dikurangi, sambil memperbaiki masalah teknis tersebut.

5. Uji Coba dan Eksperimen

Digital marketing adalah dunia yang penuh eksperimen. Jangan ragu untuk melakukan A/B testing dengan mengubah device targeting. Siapa tahu, audiens di tablet ternyata lebih responsif untuk produk tertentu, padahal selama ini Anda fokus di desktop dan mobile saja.

Intinya, device targeting bukan sesuatu yang dipasang lalu dibiarkan begitu saja. Ia membutuhkan pemantauan dan penyesuaian berkala, sesuai dengan data performa, perubahan perilaku audiens, kondisi teknis, hingga kebutuhan bisnis. Dengan begitu, Anda bisa memastikan setiap rupiah yang dikeluarkan untuk iklan benar-benar memberikan hasil maksimal.

Baca Juga: Apa Itu ROAS? Rumus dan Cara Menghitungnya

Tingkatkan Efektivitas Iklan dengan Device Targeting

Dengan memahami device targeting, Anda bisa menyampaikan pesan iklan yang lebih relevan dan tepat sasaran berdasarkan perangkat yang digunakan audiens baik desktop, mobile, maupun tablet. Strategi ini membuat anggaran iklan lebih efisien dan peluang konversi lebih tinggi. Ingin memaksimalkan hasil dari kampanye Google Ads Anda? Serahkan kepada Toprank Indonesia sebagai Jasa Iklan Google Ads yang ahli dalam menyusun strategi device targeting agar iklan Anda tampil optimal di perangkat yang paling tepat dan mendatangkan leads berkualitas lebih banyak.

Referensi:

https://onaudience.com/what-is-cross-device-targeting-and-is-it-possible-in-the-cookieless-future/
https://support.google.com/google-ads/answer/1722028?hl=en
https://support.google.com/google-ads/answer/7101715?hl=en
https://searchengineland.com/google-ads-device-targeting-performance-max-455395

Published On: Juni 8th, 2025 / Categories: SEM Tips /
Pelajari Juga

Tingkatkan traffic website dengan layanan SEO kami. Segera pesan paket SEO Toprank untuk dapatkan hasil terbaik!