Orphan Page: Definisi, Karakteristik dan Cara Memperbaikinya

Severina Ratih

orphan page adalah

Jika Anda mengelola sebuah website dengan tujuan meningkatkan trafik organik dan peringkat di mesin pencari, maka menghindari keberadaan orphan page adalah langkah krusial. Orphan page dapat menjadi hambatan serius bagi SEO karena Google akan mengalami kesulitan dalam merayapi dan mengindeksnya. Hal ini menyebabkan halaman-halaman tersebut terisolasi dan tidak mendapatkan visibilitas yang optimal.

Dalam panduan ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai orphan page, mulai dari definisinya, ciri-ciri, alasan keberadaannya, hingga cara menemukan serta memperbaikinya agar tidak berdampak negatif pada performa SEO website Anda.

Apa Itu Orphan Page?

Orphan page, atau yang juga dikenal sebagai orphaned content, adalah halaman dalam sebuah website yang tidak memiliki internal link yang mengarah kepadanya. Dengan kata lain, halaman ini tidak terhubung dengan halaman lain dalam situs tersebut, sehingga tidak dapat ditemukan melalui navigasi internal.

Dampaknya, baik pengguna maupun mesin pencari akan kesulitan menemukannya. Satu-satunya cara untuk mengakses orphan page adalah dengan mengetikkan URL secara langsung di browser atau melalui tautan eksternal dari situs lain.

Situasi ini sering terjadi akibat berbagai faktor, seperti:

  • Desain ulang website yang kurang optimal sehingga beberapa halaman tidak lagi terhubung dengan struktur navigasi utama.
  • Migrasi website yang bermasalah, di mana ada halaman yang terlewat atau kehilangan tautan internal.
  • Perubahan arsitektur situs, seperti penyesuaian kategori atau penghapusan menu tanpa memperbarui tautan yang ada.
  • Halaman lama yang kehilangan link internal, misalnya artikel lama yang tidak lagi dipromosikan dalam konten baru.
  • Halaman produk yang sudah tidak dijual, tetapi masih tetap dipublikasikan tanpa tautan dari halaman lain.

Baca Juga: Mengenal Internal Link Adalah serta Manfaat dan Strateginya

Karakteristik Orphan Page

Agar lebih mudah mengenali halaman yang termasuk dalam kategori orphan page, berikut beberapa karakteristik utamanya:

1. Tidak Memiliki Internal Link

Ciri utama orphan page adalah ketiadaan tautan internal dari halaman lain dalam website. Tanpa adanya internal link, halaman tersebut tidak bisa ditemukan oleh pengguna yang hanya mengandalkan navigasi website.

2. Halaman Masih Aktif

Orphaned content tetap bisa diakses jika URL-nya diketahui, baik oleh pengguna maupun mesin pencari. Jika halaman tersebut telah dihapus atau diubah menjadi halaman non-aktif, maka tidak lagi dianggap sebagai orphaned content.

3. Sudah Terindeks di Google

Meskipun tidak memiliki tautan internal, orphaned content masih bisa terindeks oleh Google jika mendapatkan backlink dari situs lain atau tercantum dalam sitemap. Namun, halaman yang terisolasi ini tetap sulit bersaing di hasil pencarian karena kurangnya koneksi dengan konten lain yang mendukung relevansi dan otoritasnya.

Penyebab Umum Terjadinya Orphan Page

Beberapa alasan mengapa orphan page bisa muncul secara tidak sengaja antara lain:

1. Struktur Internal Linking yang Kurang Baik

Kesalahan dalam menyusun struktur internal link bisa menyebabkan beberapa halaman tidak mendapatkan tautan, sehingga membuatnya terisolasi.

2. Kurangnya Pemeliharaan Website

Website yang jarang diperiksa dan diperbaiki berpotensi memiliki orphan page, terutama jika ada perubahan besar seperti redesign atau migrasi situs.

3. Kesulitan Melacak Halaman

Dalam proses pembaruan atau migrasi situs, bisa jadi ada halaman yang tidak terhubung lagi dengan navigasi utama, tetapi tetap aktif di server.

4. Konten Lama yang Tidak Dikelola

Halaman seperti event yang sudah berlalu, landing page kampanye iklan, atau produk yang sudah tidak tersedia sering kali menjadi orphan page jika tidak dipindahkan ke bagian arsip atau diberikan tautan baru.

Mengapa Orphan Page Buruk untuk SEO?

Orphan page atau halaman yang tidak memiliki tautan internal dapat memberikan dampak negatif terhadap performa SEO sebuah website. Selain sulit ditemukan oleh pengguna dan mesin pencari, halaman orphan juga memiliki beberapa efek buruk lainnya terhadap optimasi pencarian. Berikut adalah beberapa alasan mengapa orphan page sebaiknya dihindari dalam strategi SEO Anda:

1. Halaman Sulit Terindeks

Tanpa adanya tautan internal yang mengarah ke orphaned content, mesin pencari akan kesulitan menemukan dan mengindeks halaman tersebut. Akibatnya, halaman ini tidak akan muncul di hasil pencarian (SERP). Jika halaman yang Anda buat memiliki informasi penting atau bernilai bagi audiens, makan tidak terindeks saya tentu akan merugikan. Upaya dan sumber daya yang telah dikeluarkan untuk pembuatan halaman tersebut menjadi sia-sia karena tidak dapat mendatangkan lalu lintas organik.

2. Menghabiskan Crawl Budget

Crawl budget adalah jumlah halaman yang dapat dijelajahi oleh mesin pencari dalam satu periode tertentu. Jika sebuah website memiliki banyak orphan pages, maka crawler mesin pencari akan kesulitan mengaksesnya, sehingga waktu dan sumber daya yang tersedia akan terbuang sia-sia. Hal ini berpotensi membuat halaman-halaman lain yang lebih penting tidak sempat terindeks karena anggaran perayapan (crawl budget) telah habis.

3. Menurunkan Pengalaman Pengguna (User Experience)

Apabila halaman yang tidak memiliki tautan internal berisi konten yang sangat dibutuhkan oleh pengguna, mereka akan kesulitan menemukannya. Bahkan jika pengguna berhasil mengakses halaman tersebut, mereka cenderung tidak akan menjelajahi halaman lain karena tidak ada tautan yang mengarah ke bagian lain dari website. Akibatnya, engagement rate menjadi rendah, dan pengguna yang frustrasi bisa langsung meninggalkan website tanpa melakukan interaksi lebih lanjut.

4. Tidak Mendapatkan Page Authority

Sebuah website mungkin memiliki domain authority yang tinggi, tetapi orphan page di dalamnya tetap memiliki page authority yang rendah. Otoritas halaman dalam SEO biasanya didistribusikan melalui tautan internal yang menghubungkan satu halaman dengan yang lainnya. Karena halaman tersebut tidak memiliki tautan masuk, maka halaman tersebut tidak menerima otoritas dari halaman lain di dalam website, yang akhirnya menyebabkan rankingnya di mesin pencari rendah.

5. Performa Halaman yang Buruk

Sekalipun sebuah halaman orphan berhasil terindeks dan muncul di hasil pencarian, performanya tetap tidak optimal. Hal ini disebabkan karena halaman tersebut memiliki otoritas rendah dan tidak memiliki koneksi dengan halaman lain dalam website. Google dan mesin pencari lainnya cenderung menilai halaman ini sebagai konten berkualitas rendah yang tidak relevan dengan konteks keseluruhan website.

6. Menurunkan Peringkat di Google

Algoritma PageRank milik Google menggunakan tautan internal sebagai salah satu faktor utama dalam menentukan kualitas dan otoritas halaman. Internal link membantu mendistribusikan nilai (link equity) di seluruh website. Jika sebuah halaman tidak memiliki tautan internal, maka halaman tersebut tidak akan menerima distribusi link equity. Akibatnya, peringkatnya dalam hasil pencarian menjadi lebih rendah dan lalu lintas organik yang diperoleh pun minim.

Cara Menemukan Orphan Page

Menemukan orphan page bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik menggunakan alat bantu otomatis maupun secara manual. Berikut beberapa metode yang dapat digunakan:

1. Menggunakan Orphan Page Checker Tool

Beberapa alat bantu (tools) yang dapat membantu mendeteksi orphan page antara lain:

  • Netpeak Spider Crawler
  • Rank Math Pro
  • SEMrush
  • Ahrefs
  • Moz

Tools tersebut dapat melakukan audit website secara otomatis dan menampilkan halaman yang tidak memiliki tautan internal. Namun, ada kemungkinan beberapa orphan pages tidak terdeteksi karena kompleksitas website atau struktur halaman yang terlalu rumit.

2. Menggunakan Google Search Console dan Google Analytics

Jika ingin mencari orphan page secara manual, Anda dapat ikuti cara berikut:

  1. Ekspor daftar URL yang dapat diakses (crawlable) dari orphan page checker tool seperti Ahrefs atau SEMrush.
  2. Buka Google Search Console (GSC), lalu pilih ‘Pages’ dan klik ‘View data about indexed pages’. Ekspor data ini ke dalam file CSV.
  3. Masuk ke Google Analytics (GA), kemudian pilih ‘Behavior’ > ‘Site Content’ > ‘All Pages’. Ekspor data ini ke dalam file CSV.
  4. Bandingkan data dari checker tool dengan data dari GSC dan GA.
  5. Jika ada halaman dalam daftar GSC dan GA tetapi tidak muncul dalam hasil checker tool, maka kemungkinan besar halaman tersebut adalah orphan pages.

Karena menemukan orphan page pada website yang memiliki ratusan atau ribuan halaman tidaklah mudah, Anda juga dapat mempertimbangkan menggunakan jasa SEO profesional untuk membantu melakukan audit secara lebih menyeluruh.

Cara Memperbaiki Orphan Page

Setelah berhasil mengidentifikasi orphan pages di dalam website, langkah selanjutnya adalah memperbaikinya agar tidak merugikan performa SEO. Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan:

1. Menambahkan Internal Link

Cara paling efektif untuk memperbaiki orphan pages adalah dengan menambahkan internal link dari halaman lain yang relevan. Anda bisa meletakkan tautan ini pada:

  • Halaman utama (homepage)
  • Halaman dengan traffic tinggi
  • Navigasi menu
  • Footer atau sidebar

Dengan adanya internal link, halaman tersebut akan lebih mudah diakses oleh pengguna maupun mesin pencari, serta dapat meningkatkan otoritasnya.

2. Menggabungkan dengan Halaman Lain

Jika orphan page memiliki konten yang mirip dengan halaman lain yang sudah memiliki performa lebih baik, pertimbangkan untuk menggabungkannya. Hal ini dapat menghindari masalah duplikasi konten serta memperkuat halaman yang memiliki nilai lebih tinggi.

Jika Anda memilih metode ini, jangan lupa untuk menerapkan 301 redirect dari orphan page ke halaman yang menjadi tujuan baru. Dengan demikian, pengguna dan mesin pencari akan diarahkan secara otomatis ke halaman yang sudah diperbarui.

3. Menghapus Orphan Page yang Tidak Diperlukan

Jika sebuah orphan page memiliki konten yang tidak lagi relevan atau tidak memberikan nilai tambah bagi audiens, Anda bisa menghapusnya. Pastikan juga untuk menerapkan redirect ke halaman yang lebih relevan agar pengguna tidak mengalami dead-end saat mengakses halaman yang telah dihapus.

4. Menambahkan Tag Noindex

Dalam beberapa kasus, ada halaman yang memang tidak perlu ditautkan ke halaman lain, misalnya halaman login atau halaman dengan konten khusus yang tidak ditujukan untuk pencarian publik. Jika demikian, Anda bisa menambahkan tag noindex pada halaman tersebut agar tidak diindeks oleh mesin pencari.

Jika menggunakan CMS WordPress, Anda bisa memanfaatkan plugin seperti Yoast SEO atau Rank Math untuk menambahkan tag noindex tanpa harus mengedit kode secara manual.

Baca Juga: 10 Internal Link Strategy dalam SEO yang Bisa Anda Ikuti

Pemantauan Berkelanjutan terhadap Orphan Page 

Setiap bagian dari situs web Anda dapat mempengaruhi kinerja SEO — termasuk halaman-halaman yatim atau yang dikenal sebagai orphan pages. Halaman-halaman ini adalah halaman di situs Anda yang tidak memiliki tautan internal yang mengarah ke mereka, sehingga sulit ditemukan oleh pengguna maupun mesin pencari. Karena itu, penting untuk terus-menerus memantau situs Anda agar masalah seperti ini tidak terlewatkan.

Dengan menemukan dan mengoptimalkan orphan pages, Anda dapat meningkatkan visibilitas situs Anda secara signifikan. Hal ini memastikan bahwa konten berharga yang ada di situs Anda tidak terabaikan dan tetap dapat diakses oleh pengunjung. 

Selain itu, langkah ini juga membantu memastikan bahwa pelanggan atau pengunjung tidak kehilangan kesempatan untuk menikmati konten yang relevan dan bermanfaat di situs Anda.

Pemantauan berkelanjutan memberikan keuntungan besar bagi strategi SEO Anda. Dengan melakukannya secara konsisten, Anda dapat menjaga kualitas struktur situs, memperbaiki pengalaman pengguna, dan memastikan bahwa semua konten yang ada memiliki peran dalam mendukung tujuan bisnis Anda. 

Jangan biarkan bagian penting dari situs Anda “jatuh ke celah” tanpa perhatian — lakukan pemantauan secara proaktif untuk menjaga performa optimal situs web Anda!

Rekomendasi Solusi 

Setelah memahami apa itu orphan page, karakteristiknya, dan cara memperbaikinya, penting untuk mempertimbangkan bagaimana layanan SEO dapat membantu meningkatkan visibilitas dan performa situs Anda. Jasa SEO bulanan dari Toprank Indonesia menjadi pilihan yang sangat tepat untuk kebutuhan Anda.

Dengan pengalaman dan keahlian tim profesional kami, Toprank Indonesia siap memberikan solusi yang tepat untuk kebutuhan SEO Anda. Kami memahami bahwa setiap bisnis memiliki tantangan unik, dan kami berkomitmen untuk mengembangkan strategi yang disesuaikan dengan tujuan spesifik Anda. 

Dengan layanan konsultasi gratis dan pendekatan berbasis hasil, kami akan bekerja sama dengan Anda untuk meningkatkan peringkat website di halaman pertama Google. 

Hubungi Toprank Indonesia sekarang dan mulailah perjalanan Anda menuju kesuksesan digital!

Kesimpulan

Orphan page adalah salah satu masalah teknis dalam SEO yang dapat berdampak buruk terhadap indeksasi, pengalaman pengguna, dan peringkat di mesin pencari. Dengan mengidentifikasi dan memperbaiki orphan pages secara efektif, Anda dapat meningkatkan struktur internal website dan memastikan bahwa seluruh halaman dapat berkontribusi pada optimasi pencarian.

Jika Anda masih merasa kesulitan dalam menangani masalah orphan page atau ingin meningkatkan performa SEO website secara keseluruhan, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli SEO profesional di Toprank Indonesia guna mendapatkan solusi yang lebih optimal.

Published On: April 9th, 2025 / Categories: SEO Tips /
Pelajari Juga

Tingkatkan traffic website dengan layanan SEO kami. Segera pesan paket SEO Toprank untuk dapatkan hasil terbaik!