Taxonomy SEO: Pengertian, Jenis dan Cara Optimalisasinya 

Aini

taxonomy seo

Dalam dunia SEO, taxonomi merujuk pada cara menyusun dan mengelompokkan seluruh konten website secara logis dan sistematis. Anggap saja taksonomi ini seperti peta besar yang membantu pengunjung menavigasi situs, sekaligus membantu mesin pencari memahami struktur informasi di dalamnya.

Apa Itu Taxonomy SEO? 

Taksonomi SEO adalah metode pengorganisasian dan pengklasifikasian konten dalam sebuah situs web secara sistematis dan terstruktur agar memudahkan pengguna dan mesin pencari dalam menavigasi dan memahami isi website tersebut. 

Dengan taksonomi yang baik, konten-konten yang serupa dikelompokkan ke dalam kategori, subkategori, dan label yang logis, sehingga menciptakan struktur hierarki yang jelas. 

Struktur ini tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna (user experience) dengan navigasi yang lebih mudah, tetapi juga membantu mesin pencari seperti Google untuk merayapi, mengindeks, dan menilai relevansi konten secara lebih efektif, sehingga berpotensi meningkatkan peringkat di hasil pencarian.

Secara sederhana, taksonomi SEO adalah “peta” yang mengatur bagaimana konten di situs web dikelompokkan dan saling terhubung, sehingga baik manusia maupun mesin pencari dapat menemukan dan memahami informasi dengan lebih cepat dan tepat.

Elemen dalam Taksonomi URL

Agar lebih mudah memahami apa itu taksonomi URL, mari kita simak contoh berikut:

https://www.example.com/kategori/subkategori/halaman-terkait

Pada contoh URL tersebut, ada beberapa bagian utama yang membentuk struktur taksonomi sebuah website:

1. Protokol (https/http)

Protokol adalah standar komunikasi yang digunakan untuk mengirim dan menerima data melalui jaringan. Dalam konteks URL, protokol biasanya berupa HTTP (Hypertext Transfer Protocol) atau HTTPS (HTTP Secure).

  • HTTP mentransfer data tanpa proses enkripsi.
  • HTTPS menambahkan lapisan keamanan ekstra karena datanya dienkripsi saat berpindah dari browser ke server.

2. Domain (www.example.com)

Domain merupakan alamat unik yang menjadi identitas website Anda di dunia maya. Bagian ini mencakup nama domain, subdomain jika ada, serta ekstensi seperti .com, .net, atau lainnya.

Domain berfungsi sebagai “pintu masuk” bagi pengunjung dan mesin pencari untuk menemukan dan mengakses halaman-halaman tertentu di situs Anda.

4. Subfolder (Kategori dan Subkategori)

Subfolder adalah jalur dalam URL yang menunjukkan struktur hierarki konten di dalam website. Subfolder inilah yang membagi konten menjadi kategori dan subkategori agar lebih teratur.

Contoh mudahnya, jika situs Anda membahas topik hewan, subfolder bisa berupa kategori “mamalia” lalu diikuti subkategori “kucing.”

5. Slug (halaman-terkait)

Slug terletak di bagian akhir URL. Bagian inilah yang secara spesifik menunjukkan halaman atau artikel tertentu di dalam kategori yang telah ditetapkan.

Slug umumnya dibuat dari kata kunci yang relevan, sehingga URL menjadi lebih deskriptif dan mudah diingat oleh pengguna maupun mesin pencari.

Dengan memahami elemen-elemen di atas, Anda dapat merancang struktur URL yang lebih rapi, ramah SEO, dan nyaman diakses pengunjung.  

Baca Juga: Apa Itu Barnacle SEO?

Contoh Penggunaan Taksonomi Website yang Baik dan Kurang Tepat

Agar lebih jelas, berikut perbandingan contoh URL dengan struktur taksonomi yang optimal dan yang kurang sesuai dengan praktik SEO terbaik:

Taksonomi yang Baik

Taksonomi yang Kurang Tepat

https://example.com/blog/halaman-terkait

https://example.com/2022/10/11/halaman-terkait
https://www.example.com/produk/produk-terkait https://www.example.com/home/category/203155
https://www.example.com/kucing/halaman-terkait

https://www.example.com/mamalia/kucing/makanankucing/halaman-terkait

Penjelasan:

  • URL yang baik biasanya pendek, deskriptif, dan menggunakan kata kunci yang sesuai dengan isi halaman.
  • Sementara itu, URL yang terlalu panjang atau berisi angka acak cenderung tidak ramah bagi pengguna maupun mesin pencari.

Cara Mengoptimalkan Taxonomy SEO 

Berikut adalah penjelasan mengenai cara mengoptimalkan taksonomi untuk SEO beserta langkah-langkah praktis dan alasan strategis di balik setiap tahap:

1. Lakukan Riset Topik dan Keyword secara Mendalam

Riset keyword dan topik adalah fondasi utama dalam membangun taksonomi SEO yang efektif. Dengan memahami apa yang dicari audiens melalui alat seperti Google Keyword Planner, Ahrefs, atau survei langsung, Anda dapat mengidentifikasi topik utama dan subtopik yang relevan untuk website Anda.

Hasil riset ini akan menentukan kategori utama (main category), subkategori, hingga konten granular yang sesuai dengan pola pencarian pengguna, termasuk kata kunci long-tail yang lebih spesifik dan berpotensi mendatangkan traffic berkualitas.

Dengan struktur ini, Anda dapat membentuk cluster konten yang terorganisir dan mudah dipahami baik oleh pengunjung maupun mesin pencari.

2. Buat Taksonomi yang Sederhana, Logis, dan Mudah Dinavigasi

Sederhanakan struktur taksonomi agar pengunjung dapat menemukan informasi dengan cepat tanpa kebingungan. Hindari membuat kategori yang terlalu banyak atau tumpang tindih, dan pastikan setiap kategori memiliki fungsi yang jelas.

Mulailah dari kategori tingkat tinggi (umum), lalu turunkan ke subkategori yang lebih spesifik sesuai hasil riset keyword. Contoh: Gadget → Smartphone → Samsung S23 Ultra.

Taksonomi yang sederhana juga membantu Googlebot dalam meng-crawl dan mengindeks halaman dengan lebih efisien, meningkatkan peluang halaman Anda tampil di hasil pencarian.

3. Siapkan Ruang untuk Perkembangan dan Penambahan Kategori

Website yang terus berkembang akan membutuhkan penyesuaian taksonomi. Pastikan struktur taksonomi fleksibel agar mudah menambah kategori atau subkategori baru seiring bertambahnya konten.

Evaluasi secara berkala menggunakan data analytics untuk melihat kategori mana yang sering dikunjungi atau justru kurang efektif, lalu lakukan penyesuaian bila diperlukan.

4. Pastikan Struktur URL Jelas dan SEO-Friendly

Struktur URL harus konsisten dan mencerminkan hierarki taksonomi. Gunakan URL yang singkat, deskriptif, dan mudah dibaca, misalnya:
/kategori/subkategori/judul-artikel
Hindari URL yang terlalu dalam (banyak subfolder) karena dapat menyulitkan crawling dan memperdalam crawl depth.

Hindari penggunaan parameter atau angka acak pada URL kategori, karena ini dapat membingungkan mesin pencari dan pengguna.

5. Implementasikan Internal Linking yang Kuat

Internal linking antar halaman yang relevan memperkuat sinyal topik dan membantu pengunjung menelusuri konten terkait dengan mudah. 

Contoh: Artikel tentang “Samsung S23 Ultra” dapat di-link ke artikel “Daftar HP 5G Terbaik” atau “Perbandingan Kamera Samsung vs iPhone”. 

Internal linking yang baik juga membantu mendistribusikan otoritas halaman (link juice) ke seluruh bagian website.

6. Optimalkan Navigasi dan Menu Situs

Pastikan navigasi utama, submenu, sidebar, dan widget kategori/tag mudah diakses dan konsisten di seluruh halaman situs.

Navigasi yang jelas membantu pengunjung menemukan konten yang diinginkan dan meningkatkan waktu tinggal (dwell time) di situs Anda.

7. Pantau dan Evaluasi Kinerja Taksonomi Secara Berkala

Gunakan data analytics untuk memantau performa setiap kategori, pola pencarian internal, dan perilaku navigasi pengunjung.

Dari data tersebut, lakukan optimasi lanjutan seperti menambah, menggabungkan, atau menghapus kategori/tag yang kurang efektif.

Baca Juga: 6 Cara Melakukan Entity SEO yang Tepat 

Mengoptimasi taxonomy SEO bukan hanya soal merapikan struktur website, tapi juga memastikan setiap kategori dan tag mendukung peringkat di mesin pencari. Jika Anda ingin situs lebih terorganisir, ramah pengunjung, dan memiliki fondasi SEO yang kuat, saatnya bekerja sama dengan partner profesional.

Toprank Indonesia siap membantu sebagai SEO agency dan jasa SEO Indonesia yang terpercaya, mengembangkan strategi taxonomy SEO yang tepat sasaran. Dapatkan bimbingan ahli agar website Anda melesat di halaman pertama Google dengan lebih cepat dan efisien.

Referensi:

  • https://ahrefs.com/seo/glossary/taxonomy-seo
  • https://seranking.com/blog/seo-taxonomy/
  • https://neilpatel.com/blog/seo-taxonomy-best-practices/
Published On: Juli 2nd, 2025 / Categories: SEO Tips /
Pelajari Juga

Tingkatkan traffic website dengan layanan SEO kami. Segera pesan paket SEO Toprank untuk dapatkan hasil terbaik!